Kami mengabadikan momen bahagia kami dengan mengambil banyak foto. Menghabiskan liburan sekolah bersama adik-adik dan keluarga adalah pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan. Kami merasa lebih dekat satu sama lain dan saya banyak belajar dari mereka. Saya berharap dapat berlibur bersama mereka lagi di masa depan.
Saat beranjak siang, baru pemuda tersebut bisa melihat binatang apa yang terdapat dalam kandang tersebut. Ternyata, binatang tersebut adalah singa yang telah ia selamatkan beberapa hari yang lalu.
Dia menjawab bahwa ibunya selalu mengajarinya untuk melepas sepatu sebelum masuk ke dalam ruangan. Kami semua tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
Maulana adalah seorang penyayang binatang. Ia memelihara seekor anjing kampung berwarna hitam yang ia beri nama Blacky. Setiap hari Maulana selalu mengurus Blacky dengan penuh kasih sayang, mulai dari memberi makan dan minum sampai mengajak major bersama.
Ia mengubah semua benda di rumahnya menjadi batu. Bahkan ia juga mengubah hewan peliharaan orang tuanya menjadi batu.
Raut kecewa tergambar di wajah Upi dan Pusi. Mereka gagal makan kue yang beraroma lezat itu. Cici berlari menjauhi temannya dan memakan kue itu sendiri.
Mendengar berita tersebut, aku merasa sangat sedih karena kita akan sulit bertemu secara langsung. Meskipun teknologi komunikasi contemporary memudahkan kita tetap berhubungan, namun rasanya kurang lengkap tanpa kehadiran fisiknya.
Lensanya yang bening segera menjadi gelap ditimpa sinar ultraviolet. Kau meraih ponsel di saku jaket dan menyalakannya. Sudah menjelang pukul delapan.
Tahukah kau apa yang akan diberikan mawar ini untukmu jika kau memetiknya?" tanya sang peri penuh kemarahan. "Aku akan menjadi orang terkaya di dunia, kan?" tanya An Li gugup.
Legenda tentang Laila dan Solara tetap hidup, mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga alam dan menjalani hidup dengan cinta dan kebijaksanaan. Laila tetap menjadi penjaga alam yang penuh cinta, dan Solara terbang bebas di langit, memberikan perlindungan pada pulau yang indah itu.
Rena hidup sebatang kara dengan neneknya di rumah peot yang berada di pinggir desa. Dia adalah anak yang pandai sehingga para Expert di sekolahnya sangat menyanjungnya. Suatu hari dia telah lulus SMA.
Di sebuah desa, hidup seorang bocah lelaki yang riang dengan ayahnya. Ayah anak laki-laki itu memberi tahu dia bahwa dia sudah cukup umur untuk mengawasi domba ketika mereka merumput Cerita Fiksi di ladang.
Sejak saat itu, kami berdua telah mengumpulkan banyak pengetahuan yang berguna melalui pendidikan kami. Bahkan, saya berhasil melanjutkan pendidikan hingga jenjang sarjana dengan mendapatkan beasiswa.
Dan ia pun teringat, desanya memiliki sungai dengan aliran yang deras dan bahkan memiliki air terjun.